Prediksi Bola Live | Bandar Bola | Taruhan Bola Online

Prediksi Bola Live | Bandar Bola | Taruhan Bola Online

Minggu, 07 September 2014

Panduan cara membaca pasaran dan bermain Bola

 Panduan cara membaca pasaran dan bermain Bola

Sejarah perjudian sudah ada sejak jaman dahulu.Agen Casino Masih ingat dengan kisah Mahabrata? Kala itu putra pandawa lima tertua kunti (Yudistira) harus kehilangan tahtanya (Kerajaan Indraprasta) karena sebuah permainan dadu.

Di masa-masa itu, umumnya para penjudi primitif adalah para dukun yang membuat ramalan ke masa depan dengan menggunakan batu, tongkat atau tulang hewan yang dilempar ke udara dan jatuh ditanah. Biasanya yang diramal pada masa itu adalah nasib seseorang pada masa mendatang. Pada saat itu nasib tersebut ditentukan oleh posisi jatuhnya batu, tongkat atau tulang ketika mendarat ditanah. Dalam perkembangan selanjutnya posisi mendarat tersebut dianggap sebagai suatu yang menarik untuk dipertaruhkan.

Alice Hewing (dalam Stanford & Susan, 1996) dalam bukunya Something for Nothing: A History of Gambling mengemukakan bahwa orang-orang Mesir kuno sangat senang bertaruh dalam suatu permainan seperti yang dimainkan oleh anak-anak pada masa kini dimana mereka menebak jumlah jari-jari dua orang berdasarkan angka ganjil atau genap.

Orang-orang Romawi kuno menyenangi permainan melempar koin dan lotere, yang dipelajari dari Cina. Orang Yunani Kuno juga menggunakan hal yang sama. Selain itu, mereka juga menyenangi permainan dadu. Pada jaman Romawi kuno permainan dadu menjadi sangat populer. Para Raja seperti Nero dan Claudine menganggap permainan dadu sebagai bagian penting dalam acara kerajaan. Namun permainan dadu menghilang bersamaan dengan keruntuhan kerajaan Romawi, dan baru ditemukan kembali beberapa abad kemudian di sebuah Benteng Arab bernama Hazart, semasa perang salib.

Setelah dadu diperkenalkan lagi di Eropa sekitar tahun 1100an oleh para bekas serdadu perang salib, permainan dadu mulai merebak lagi. Banyak kerabat kerajaan dari Inggris dan Perancis yang kalah bermain judi ditempat yang disebut Hazard (mungkin diambil dari nama tempat dimana dadu tersebut diketemukan kembali). Sampai abad ke 18, Hazard masih tetap populer bagi para raja dan pelancong dalam berjudi.

Pada abad ke 14, permainan kartu juga mulai memasuki Eropa, dibawa oleh para pelancong yang datang dari Cina. Kartu pertama yang dibuat di Eropa dibuat di Italia dan berisi 78 gambar hasil lukisan yang sangat indah. Pada abad 15,Agen Casino Perancis mengurangi jumlah kartu menjadi 56 dan mulai memproduksi kartu untuk seluruh Eropa. Pada masa ini Ratu Inggris, Elizabeth I sudah memperkenalkan lotere guna meningkatkan pendapatan negara untuk memperbaiki pelabuhan-pelabuhan.

Seiring dengan dilakukannya pelayaran dan perdagangan serta ditemukannya beberapa benua baru, maka anekaragam jenis permainan judi turut serta disebarluaskan oleh para pedagang dan pelancong. Kondisi ini semakin memperbanyak pilihan permainan judi karena jenis permainan yang dibawa oleh para pedagang dan pelancong tersebut sebenarnya hanya merupakan tambahan dari jenis yang sudah dikenal oleh komunitas masyarakat setempat. Dengan keanekaragaman jenis permainan judi dan kemudahan teknik permainannya maka perjudian dengan mudah dan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia.

Hingga di era digitalisasi 2014 ini,Agen Casino kegiatan perjudian justru dapat dilakukan dengan mudah melalui Internet secara online. Dengan ini, kegiatan perjudian justru semakin meningkat pesat, padahal di beberapa negara seperti Indonesia, perjudian dilarang oleh konstitusional. Tapi sepertinya, mereka tidak takut karena data privasi mereka dilindungi sangat aman oleh sang penyedia, Bandar judi online.

Meski perjudian online lebih efesien, namun beberapa penjudi pemula merasa bahwa ada beberapa langkah yang menyulitkan mereka untuk bermain ke situs bandar judi online. Kesulitan-kesulitan itu seperti dalam melakukan pembuatan akun, deposit, dan withdraw. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar